Madiun (pewarta-jatim.com)- Universitas Widya
Mandala Kota Madiun menjadi tempat pelaksanaan tes bagi calon tenaga pendamping
/operator PKH tahun 2016 (6/8/2016). Diikuti sebanyak 723 orang yang berasal
dari 14 Kabupaten / Kota terdekat yaitu : Jombang, Nganjuk, Kediri, Blitar,
Trenggalek, Tulungagung, Ponorogo, Pacitan, Ngawi, Magetan dan Madiun. Di Jawa
Timur sendiri terbagi 3 titik (tempat)
pelaksanaan tes, kota tersebut adalah Madiun, Jember dan Surabaya.
Sebelumnya tahapan awal
(seleksi administrasi) telah dilakukan oleh Tim Panitia Seleksi SDM PKH 2016
melalui system Online. Total pelamar yang mengajukan diri dalam proses
rekrutmen tahun ini mencapai 266.669 orang (se-Indonesia),
untuk memperebutkan 10.000 posisi pendamping dan 1.000 operator.
Diharapkan pula
nantinya pendamping yang lolos ini harus mampu memastikan penerima bantuan PKH memperoleh
beberapa program perlindungan sosial lainnya yang dikeluarkan oleh Pemerintah seperti
Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu
Kesejahteraan Sosial (KKS) bersama dengan operator. Sejarahnya, PKH diluncurkan
pada tahun 2007 dan sekarang menjadi Program andalan Kementrian Sosial dalam
mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Ruh utama dari Program ini adalah merubah
pola pikir Keluarga Miskin (yang selanjutnya disebut Peserta PKH) agar mampu meraih kesejahteraan yang menjadi harapan
setiap keluarga.
Sementara itu bersamaan
dengan pelaksanaan tes ini, di Aula Dinas Sosial Kota Madiun juga mengadakan
rakor PKH Madiun (Kota dan Kabupaten)
dihadiri oleh Koordinator Regional Wilayah Tengah, Yudhi Haris. Beberapa
informasi terbaru dan terkait keberlangsungan proses Bisnis PKH disampaikan,
diantaranya adalah peluncuran program E-Warung.
“Tahun ini dicoba sistem
baru proses pencairan bantuan PKH melalui E-Warung, Tentunya dengan melibatkan Peserta
PKH dan pendamping menjadi pengelolanya. E-Warung sendiri akan menjadi pusat
transaksi kebutuhan pokok mereka dan murah, karena didatangkan langsung dari
produsen serta bekerjasama dengan beberapa Bank Milik Pemerintah yang telah
ditunjuk,” katanya. Peserta PKH akan mendapatkan kartu Bisa (kartu E-Warung) sebagai alat transaksi
pengambilan bantuan tunai dan non tunai. “Setelah Malang, Sidoarjo dan
Mojokerto, hari ini Bu Mensos meresmikan E-Warung di Kota Surabaya dengan
Menteri BUMN,” ucapnya (saris)
Posting Komentar