Jember (pewarta-jatim.com) - Bakti Sosial (Baksos) kerjasama Rumah
Sakit Bina Sehat Jember dengan TNI pada tahun 2016 ini menggelar operasi gratis
untuk 5.000 orang kaum dhuafa, dari berbagai wilayah di Jawa Timur maupun
wilayah propinsi lainnya, hari ini Rabu 13/07 bertempat di RS Bina Sehat
dilaksanakan tahap screening bagi pasien kataraks.
Tampak
hadir pada kesempatan tersebut Bupati Jember dr Hj Faida MMR didampingi Sekda
Bambang Suharyono, Kadinkes Pemkab Jember, Tim Medis dari RST Soepraoen
dipimpin Letkol Ckm dr Nurhadhi Susanto, Sp.M,
Kepala Staf Kodim 0824 Mayor Inf Robert Ardha, Pasiter Kodim 0824 Kapten
Inf Sumaryono, Muspika Kaliwates dan pasien yang menjalani screening.
Bakti
sosial yang memasuki tahun ke 6 ini meningkat dari tahun sebelumnya yang
dilaksanakan untuk 1000 orang kaun dhuafa, Bupati Jember dr, Hj Faida MMR dalam
wawancaranya pada Rabu 13/07 di RS Bina Sehat Jember menyampaikan bahwa ada 9
penyakit maupun kelainan yang akan ditangani diantaranya kataraks, hipospadia,
hidrosepalus, sumbing bibir, CTOP (kaki pengkor), meningokel, esepalokel dan lain-lain.
Hari
ini dan besuk kita laksanakan screening atau pemeriksaan bagi sekitar 750 pasien
katarak oleh dokter spesialis mata, untuk melihat sejauh mana kondisi penyakit
yang diderita pasien, hipertensi dan diabetes
tidak normal yang akan menentukan pasien tersebut layak dilakukan tindakan
operasi apa tidak.
Saat
ditanyakan anggaran oleh awak media Faida menjelaskan bahwa anggaran yang
digunakan dalam baksos tersebut menggunakan anggaran CSR Rumahsakit Bina Sehat
dan dana zakat, untuk itu agar tidak salah sasaran karena dana zakat ada
aturannya dalam agama sehingga harus benar-benar dari keluarga tidak mampu, untuk itu kita bekerjasama dengan TNI dalam
hal ini Kodim 0824 untuk wilayah Jember melalui Babinsanya, untuk wilayah
diluar Jember melalui Kodim setempat.
Selanjutnya
Ketua Tim Operasi Kataraks Letkol Ckm dr Nurhadhi Susanto, Sp.M dari RST
Soepraoen Malang yang hadir dalam screening pasien tersebut dalam wawancaranya
menegaskan bahwa kegiatan hari ini adalah screening pasien untuk tahapan
selanjutnya adalah pemilihan kataraks yang bisa dilakukan tindakan operasi.
Terkait
dengan pelaksanaan operasi nantinya tim dokter akan mendatangkan alat-alat
canggih sehingga operasinya tidak terlalu berat, tidak ada pendarahan, tidak
ada jahitan sehingga pasien nyaman dan kurang lebih sekitar 15 menit.
Saat
ditanya berapa pasien yang dapat diopersi dalam sehari dan bagaimana perawatan
pasca operasi selanjutnya, Nurhadhi Susanto menjelaskan bahwa dokter yang
diturunkan diperkirakan 7 atau 8 orang dan masing-masing dokter mampu
menjalankan operasi untuk sekitar 120 Pasien per hari, dan untuk perawatan
pasca operasi karena lukanya tidak terlalu lebar maka hanya rawat jalan yang
utama satu hari setelah operasi dan 7 hari setelah operasi pasien dianjurkan
untuk periksa/control.
Selanjutnya
salah satu pasien yang tengah menjalani operasi P Suja’I umur 58 tahun warga
Dsn Curah Kates Ds Klompangan Kec Ajung menyampaikan bahwa awalnya didata oleh
Babinsa kemudian dipanggil untuk pemeriksaan saat ini, kendala yang dihadapi
matanya semakin kabur untuk melihat, untuk itu dengan adanya operasi gratis ini
saya menyampaikan terima kasih kepada TNI dan Rumahsakit Bina Sehat.
Demikian halnya Helda Nurkhotib orang tua
Seniman Mustofa umur 10 tahun yang mengalami penglihatan kabur sejak 4 tahun
yang lalu, untungnya didata oleh Koramil untuk diikutkan operasi gratis ini,
kami berterima kasih sekali atas dilakukannya operasi gratis ini semoga anak
saya dapat melihat dengan normal.(sis24/ich)
Posting Komentar