Jember (pewarta-jatim.com) - Sustainable Development Goals (SDGs) atau yang biasa
dikenal dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan konsep lanjutan dari
Millenium Development Goals (MDGs) yang
berakhir pada tahun 2015 lalu. Target utama dari SDGs adalah untuk mengentaskan
kemiskinan. Indonesia sebagai salah satu negara yang menerapkan konsep ini menggunakan
tiga indikator terkait dengan dokumen SDGs. Salah satu indikatornya adalah
pembangunan manusia (human development)
yang meliputi pendidikan dan kesehatan,
Perkembangan bidang kesehatan di Indonesia sendiri
telah mengalami peningkatan jumlah fasilitas pelayanan dan tenaga profesional
kesehatan yang kompeten. Namun, Indonesia juga masih menghadapi berbagai
masalah kesehatan seperti angka kematian yang tinggi pada ibu, angka kematian
bayi, prevalensi gizi buruk, beberapa penyakit menular, dan masalah pada
kuantitas dan kualitas pada obat.
Berangkat dari fakta tersebut, Fakultas Farmasi Universitas Jember tidak
henti-hentinya melebarkan sayapnya lewat kerja sama dan kolaborasi dengan
berbagai stakeholder untuk menjalankan misinya dalam melayani masyarakat
terutama di bidang kesehatan. Pada kesempatan kali ini Fakultas Farmasi
mengadakan 1st International
Conference On Medicine And Health Sciences yang berlangsung pada 31 Agustus
hingga 1 September 2016 di Hotel Aston Jember.
Dekan Fakultas Farmasi, Lestyo
Wulandari, S.Si, Apt, M.Farm., menyampaikan rasa syukurnya atas
terselenggaranya konferensi internasional tersebut. Perempuan yang akrab disapa
Wulan ini menjelaskan bahwa konferensi ini merupakan wujud kolaborasi yang
dilakukan oleh Fakultas Farmasi bersama empat fakultas lainnya di Universitas
Jember yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kesehatan
Masyarakat, dan Program Studi Ilmu Keperawatan.
“Fakultas Farmasi bersama empat fakultas lainnya di UNEJ berkolaborasi
dalam mengadakan konferensi kali ini. Tujuan dari pelaksanaan konferensi
internasional ini sendiri adalah menggabungkan berbagai research pengetahuan
dan informasi di berbagai bidang kesehatan yang nanti akan mengarah pada
terciptanya kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan” tutur Wulan.
Konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 200 akademisi, praktisi dan
mahasiswa yang berasal dari Universitas Islam Malaysia, Universitas San Charlos
Filliphina, dan perwakilan dari institusi di Indonesia bagian timur yaitu
Sulawesi, NTT, dan Kalimantan.
Hadir pula dalam konferensi ini perwakilan dari Kementerian Kesehatan,
dr. Imran Pambudi, MPHM sebagai pembicara utama. Konferensi yang dilakukan selama
dua hari tersebut juga mendatangkan delapan narasumber dari berbagai negara
(Jepang, Taiwan, Malaysia, Australia), diantaranya adalah Dr. Febi Dwirahmadi,
S.KM., M.Sc, PH., Prof. Dr. Syed Azhar Bin Syed Sulaiman, Prof. Wang Jin-Jy,
Ph.D., Prof. Dr. Roosje R. Oewen, drg., Sp.KGA, Prof. Drs. Bambang Kuswandi,
M.Sc., Ph.D., Prof. Akiba Suminori, MD, Ph.D., Prof. Zullies Ikawati, Apt.,
Ph.D., dan Prof. Dr. rer.nat Gunawan Indrayanto, Apt.( hum/hen )
Posting Komentar