Jember (pewarta-jatim.com)
- Fakultas Hukum Universitas Jember gelar Seminar Nasional bertajuk Nasional
Mempertahankan Pancasila Sebagai Ideilogi Negara Dari Bahaya Laten Komunis,
(26/9). Bertempat di aula Hotel Panorama Jember acara ini diikuti oleh 150
undangan dari kalangan mahasiswa beserta beberap instansi.
Kepala
Lembaga Sandi Negara Mayjen (Purn) TNI Dr. Djoko Setiadi, M.Si, turut hadir mengisi materi dalam seminar kali
ini. Dalam paparan singkatnya Dr. Djoko Setiadi mengatakan, sebagai ideologi
bangsa Pancasila tentanya harus senantiasa kita jaga keutuhannya. Karena
menurutnya, beberapa kali Pancasila mendapatkan ancaman yang datang dari luar
ataupun dari bangsa sendiri.
“Kita
semua pasti tau lah bagaimana faham komunis yang mencoba merongrong keutuhan
Pancasila melalui gerakan kudeta yang biasa kita kenal dengan G30S PKI yang
telah menelan ribuan atau bahkan jutaan korban jiwa,” ungkapnya.
Menurut
Dr. Djoko Setiadi, M.Si sebagai ideologi negara, Pancasila mampu menjawab keberagaman
suku, agama dan golongan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dirinya
mengajak kepada para generasi muda khususnya untuk bersama menjaga Pancasila
sebagai pemersatu keberagaman bangsa Indonesia.
“Saya
pikir Pancasila adalah ideologi yang pas untuk menjadi alat pemersatu bangsa
dalam Kebhinekaan, dan mari kita bersama-sama menjaganya untuk keutuhan
kehidupan berbangsa dan bernegara,” imbuhnya lagi.
Sementara
itu pemateri lain Dr. Moh. Chairul Anam Pengasuh Pondok Pesantren Sabilil
Muttaqien Magetan lebih banyak bercerita mengenai kekejaman yang telah
dilakukan oleh para komunis. Cerita diawali dari tahun 1948 dimana pada masa
itu puluhan atau bahkan ratusan ulama meninggal akibat pembantaian.
“Bahkan
pada masa itu 13 Ulama dari pesantren kami tewas, dan penculikan dan pembunuhan
ulama juga terjadi ditempat lain sehingga pada waktu itu banyak sekali
pesantren terpaksa bubar dikarenakan para pengasuhnya sahid dalam pembantaian
dilakukan komunis,” paparnya.
Namun
diakhir paparannya pria yang diakrab disapa Gus Anam ini mengingatkan kepada
para peserta tidak perlu takut akan bangkitnya kembali komunis.
“Tidak
perlu takut namun kita tidak boleh melupakan apa yang telah diperbuat oleh
komunis pada masa itu sehingga dengan sendirinya masyarakat sadar bahwa komunis
memang musuh bersama yang harus kita lawan,” pungkasnya.(hum/hen)
Posting Komentar