Jember (pewarta-jatim.com) - Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di daerah
Besuki Raya yang meliputi Probolinggo, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Situbondo
dan Bondowoso, tengah merintis pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Bersama.
Kegiatan KKN Bersama ini diungkapkan oleh Pembantu Rektor III Universitas
Jember, Moh. Saleh di sela-sela kesibukannya (17/2). “Kita tengah mempersiapkan
KKN Bersama PTN dan PTS se-Besuki Raya. Rencananya lokasi KKN Bersama ini akan
dipusatkan di kabupaten Probolinggo,” ungkap Moh. Saleh.
Rencana KKN Bersama PTN dan PTS se-Besuki Raya
dibahas dalam pertemuan forum bersama PTN dan PTS se-Besuki Raya yang diadakan
di Universitas Abdurachman Saleh, Situbondo (16/2), yang diikuti 30 PTN dan
PTS. Dalam pertemuan tersebut muncul empat usulan desain KKN Bersama. Pertama,
model KKN dengan materi pembekalan yang sama bagi seluruh peserta. Kedua, semua
PTN dan PTS se-Besuki Raya melaksanakan KKN di waktu yang sama di masing-masing
lokasi yang sudah ditentukan. Ketiga, program-program yang diusung dalam KKN
dirumuskan bersama namun teknis pelaksanaan diserahkan ke masing-masing PTN dan
PTS. Serta yang terakhir adalah model KKN Bersama di satu lokasi tertentu
dengan melibatkan perwakilan mahasiswa dari tiap PTN dan PTS se-Besuki Raya.
“Dari musyawarah yang dilakukan, opsi untuk
melakukan KKN Bersama di satu lokasi yang paling mungkin diwujudkan dalam waktu
dekat, sementara untuk lokasinya disepakati di kabupaten Probolinggo, dengan alasan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM)-nya masih di bawah rata-rata IPM Jawa Timur. Nanti
kawan-kawan dari perguruan tinggi di Probolinggo yang akan melakukan pemetaan
terkait program apa yang akan dilaksanakan dalam KKN Bersama,” ungkap Moh.
Saleh yang juga guru besar di Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Harapannya,
perguruan tinggi mampu memberikan kontribusi dan solusi nyata bagi masyarakat.
Forum juga menyetujui opsi untuk melakukan model KKN
dengan mengagendakan program bersama sebagai pilihan alternatif. Nantinya forum
bersama PTN dan PTS se-Besuki Raya akan merumuskan program apa saja yang
menjadi unggulan, untuk kemudian diwujudkan melalui KKN di tiap-tiap perguruan
tinggi. Opsi ini didukung oleh banyak peserta seperti yang diutarakan perwakilan
STIA Bayuangga Probolinggo, Andreas Putramanta. “Model KKN Bersama di waktu
yang sama sulit diwujudkan, mengingat setiap perguruan tinggi sudah memiliki
jadwal KKN. Sementara model KKN dengan agenda program yang sama lebih
memberikan keleluasaan bagi masing-masing perguruan tinggi, jadi bisa saja di
satu lokasi tertentu, program yang sudah dirintis oleh satu perguruan tinggi
akan diteruskan oleh perguruan tinggi yang lain mengingat programnya sama,”
jelasnya. (hum/iim/hen)
Posting Komentar