Halloween Costume ideas 2015
Februari 2016

Jember (pewarta-jatim.com) - Pemerintah perlu lebih serius menggarap potensi industri pangan halal. Pernyataan ini disampaikan oleh Prof. Achmad Subagio, M.Agr.,PhD., Ketua Lembaga Penelitian (Lemlit)  Universitas Jember, saat membuka seminar nasional dan pelatihan sertifikasi halal di gedung rektorat dr. R. Achmad Universitas Jember (27/2). Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, memiliki potensi sebagai pemain produk halal sekaligus juga sebagai pasar produk halal.

            Prof. Achmad Subagio, kemudian mencontohkan sampai saat ini belum ada peraturan pemerintah yang mengatur produk halal, padahal Undang-Undang nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal sudah ada, sehingga pengembangan produk halal masih belum optimal. “Justru negara tetangga seperti Thailand yang notabene bukan negara muslim malah lebih siap menangkap potensi produk halal, diantaranya dengan mengembangkan sentra-sentra produk halal. Jika tidak diseriusi, maka bukan tidak mungkin produk halal dari negara lain akan membanjiri Indonesia, apalagi kini era Masyarakat Ekonomi ASEAN,” ujarnya.

            Pendapat Ketua Lemlit Universitas Jember ini mendapatkan dukungan dari Prof. Dr. Umar Santoso, Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada, yang menjadi salah seorang pembicara dalam acara tersebut. Menurutnya, potensi produk halal sungguh luar biasa, permintaan produk halal dunia pertahun mencapai 625 biliun dollar. “Tiap tahun pertumbuhan produk halal selalu meningkat 10 persen. Potensi ini harus kita tangkap agar Indonesia menjadi pemain penting dalam produk halal,” ujar auditor halal di LP POM MUI DIY ini.

            Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Prof. Achmad Subagio juga menyampaikan tekadnya untuk menjadikan kampus Tegalboto sebagai pusat kajian dan pengembangan produk halal. Untuk mewujudkannya, ada tiga langkah yang akan ditempuh, pertama memberikan penyadaran kepada publik bahwa produk halal dan thoyyiban adalah suatu yang harus dan penting. Kedua, memperbanyak kegiatan ilmiah dan kajian akan produk halal seperti seminar, pelatihan serta kegiatan lainnya. “Di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember sudah makin banyak kajian, analisis dan penelitian terkait produk halal, termasuk mengembangkan laboratorium pangan halal yang bisa menjalankan uji halal yang juga mengembangkan sistem standar halal,” tutur ahli olahan singkong ini.

            Adapun langkah ketiga adalah mengembangkan bahan tambahan pangan yang halal. Seperti diketahui banyak makanan halal, namun unsur pembuatnya justru tidak halal. Prof. Achmad Subagio kemudian mencontohkan dalam pembuatan tepung singkong memerlukan bahan tambahan pangan berupa pepton, sayangnya banyak pepton yang beredar berasal dari materi yang tidak halal. “Oleh karena itu kami mendorong mahasiswa baik sarjana dan magister untuk mengembangkan penelitian bahan tambahan pangan yang halal. Saat ini sudah ada beberapa mahasiswa program studi magister Teknologi Agroindustri Fakultas Teknologi Pertanian kami yang mengembangkan pepton halal,” tambahnya lagi.

            Seminar nasional dan pelatihan sertifikasi halal ini digagas oleh Kosinusteta, unit kegiatan mahasiswa kerohanian Islam Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember. Kali ini tema yang diangkat adalah “Strategi Pengembangan IPTEK Untuk Mewujudkan Indonesia Kompetitif Melalui Pangan Halal”.  Selain menghadirkan pakar pangan halal dari Universitas Gadjah Mada, tampil pula pelaku usaha pangan halal, Aris Purnomo Seto, STP. Seminar dan pelatihan dihadiri oleh mahasiswa, pemerhati pangan halal dan pelaku usaha pangan halal di Jember dan sekitarnya. (hum/iim/hen)


Blitar ( pewarta-jatim.com ) - Visi APBD Pro Rakyat yang bermuara pada Rukun Agawe Santoso kembali dibedah oleh Walikota Blitar, Muh. Samanhudi Anwar yang baru dilantik beberapa waktu lalu oleh Gubernur Jawa Timur berbarengan dengan pelantikan 17 Kepala Daerah se jawa Timur.
Bedah APBD Pro Rakyat Jilid II didepan insan media baik media cetak dan elektronik, Rabu ( 24/2 ) di Sasana Praja Pemerintah Kota Blitar yang dihadiri lebih dari sembilan puluh insan media ini juga dimaksudkan sebagai implementasi Undang - Undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dimana informasi pembangunan bisa diakses oleh masyarakat secara luas lewat pemberitaan.

Sosialisasi Visi APBD Pro Rakyat Jilid II de4ngan One For All - All For One bertujuan mensosialisasikan program pembangunan, sebagai wujud kemitraan kepada insan media massa, meningkatkan jalinan silatuhami guna membangun opini publik terhadap hasil - hasil pembangunan menuju kesejahteraan disegala bidang.

Dalam penjelasannya, Walikota Blitar mengharapkan kepada insan media untuk bisa memberikan informasi kepada masyarakat secara komprehensif tentang program pembangunan yang sudah dan akan dicapai kedepan sesuai dengan siklus perencanaan, pelaksanaan dan pertanggung jawaban yang ada di APBD, dan itu wajib diketahui dan dipahami oleh media, jelas Walikota.

Dalam kesempatan sesi pertanyaan dan wawancara kepada awak media, Walikota memberikan penjelasan " akan ada kesinambungan program - program pembangunan kedepannya untuk nanti akan dituangkan dalam RPJMD terutama menyangkut program - program pembangunan sebagai prioritas utama seperti pembangunan dibidang pendidikan, dimana diketahui bersama bahwa Pemerintah Kota Blitar menerapkan pendidikan secara gratis sampai tingkat perguruan tinggi. Perihal pengambilan sebagian kewenangan pendidikan ditingkat SMP dan SMA/SMK oleh Pemerintah Propinsi, Walikota Blitar dengan tegas menolak bahkan akan menggugat ke Mahkamah Agung/MA karena bertentangan atau tidak sesuai dengan visi dan misi dalam APBD Pro Rakyat. " Sudahlah kembalikan kepada Kepala Daerah ", pungkasnya. (sho/ich)

Jember (pewarta-jatim.com) - Hari pertama Bupati dan Wakil Bupati Jember berdinas, diawali dengan kegiatan Apel Istimewa bersama seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Jember. Apel dilaksanakan hari Senin pagi (22/2) di areal Jl. Sudarman. Bertindak sebagai Pembina Apel adalah Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. Bupati Didampingi Wakil Bupati Jember dan Plt Sekretaris Kabupaten Jember. Peserta apel adalah seluruh Kepala SKPD, Camat, Lurah dan Karyawan-karyawati di Lingkungan Sekretariat Kabupaten Jember.

Dalam sambutan apel pagi ini, Bupati Jember mengajak jajaran Pemkab Jember untuk mengabdi kepada masyarakat Jember. “Saya dan Bapak Wakil Bupati hadir untuk seluruh masyarakat Jember tanpa kecuali”, ucap Bupati. “Untuk itu saya mengajak kepada seluruh jajaran Pemkab Jember untuk segera menyatukan langkah, menyatukan semangat dan membulatkan niat untuk pengabdian terbaik kepada seluruh masyarakat Jember tanpa terkecuali” lanjutnya. Bupati juga menyampaikan bahwa pembangunan akan dilaksanakan sesuai dengan aspirasi masyarakat Jember. “Saya dan Wakil Bupati sepakat akan membangun Jember sesuai keinginan dan kebutuhan masyarakat”, tegasnya.

Bupati juga memberi arahan kepada peserta apel agar segera bekerja melayani masyarakat. “Saya berharap seluruh jajaran Pemkab Jember tegak lurus terhadap misi pelayanan kepada masyarakat. Masyarakat telah menanti kinerja terbaik dari kita”, ucapnya.

Di akhir apel, Bupati dan Wakil Bupati Jember didampingi Plt. Sekretaris Kabupaten Jember mendatangi peserta apel untuk bersalaman. Seusai apel pagi dilanjutkan dengan Rapat Dinas Bupati Jember dengan Kepala SKPD dan Camat di Ruang Rapat Aula Bawah Pemkab Jember. Usai rapat, Bupati dan Wakil Bupati Jember berkeliling menijau ruangan di areal Kantor Sekretariat Pemkab Jember. Mulai dari musholla Pemkab Jember, ruang-ruang Badan, Bagian dan Satpol PP hingga masuk ke toilet memeriksa kebersihan toilet.(hum/hen)


Teknologi (pewarta-jatim.com) - Seorang perancang aplikasi (programer) menuliskan di blog-nya bahwa data pengguna aplikasi Go-Jek rawan dicuri. Pasalnya, komponen penyusun aplikasi GoJek memiliki celah keamanan (bug).
Lewat celah pada API endpoint tersebut, informasi-informasi sensitif, seperti nomor ponsel pengguna, tujuan, hingga jenis makanan yang dipesan lewat Go-Food berikut harganya pun bisa dicuri oleh peretas lewat perintah tertentu.
Programer itu mengaku sudah mengetahui bug aplikasi GoJek di Android dan iOS sejak Agustus 2015 dan telah memberitahu pihak GoJek. Namun karena perbaikan dari GoJek dirasa lambat, maka ia pun mempublikasikan tulisannya itu.
Menurut pengakuannya, pihak GoJek Indonesia meminta waktu agar dirinya tidak mempublikasi bug dalam aplikasi GoJek hingga 10 Januari 2016.
“Karena saya sudah mengecek bug gojek dua kali (Agustus dan Desember 2015), saya tidak mengecek lagi apakah bug-bug ini saat ini masih ada atau tidak,” demikian tulis blogger bernama Yohanes tersebut dalam blog pribadinya.
“Ternyata ketika saya coba lagi sebelum posting artikel ini (2/1/2016), sebagian besar bug yang ada ternyata belum diperbaiki,” imbuh Yohanes.
Dari apa yang ditulisnya, informasi seperti data pribadi driver GoJek, mengubah pulsa driver GoJek, melihat order history pelanggan, nomor ponsel, e-mail, dan informasi sensitif lainnya dengan menggunakan perintah tertentu. “http://blog.compactbyte.com/Bug” di aplikasi GoJek
Yohanes pun menyarankan agar GoJek memperbaiki berbagai bug tersebut. Ia juga mengingatkan agar pengguna aplikasi selalu berhati-hati dalam membagi informasinya.
Dengan dipublikasikannya tulisan tersebut melalui blog-nya, ia berharap GoJek segera melakukan perbaikan.
“Karena sepertinya jika tidak di-publish, perbaikan akan lambat dilakukan, dan fitur baru lebih diutamakan,” pungkasnya.
Hingga berita ini dinaikkan, pihak GoJek belum mengeluarkan pernyataan resminya. (***)
Sumber: Kompas.com



Olahraga (pewarta-jatim.com) - Laga kedua Bali Island Cup (BIC) II 2016, jadi pembuktian bagi Putu Gede Juni Antara.

Bek kanan Bali United ini mampu mencetak gol jarak jauh sebagai penyama kedudukan di menit 59.

Bola hasil tinjuan kiper Persib Badung, I Made Wirawan justru mengarah pada Putu Gede.

Tanpa kontrol, pemain pinjaman dari Surabaya United langsung menembak tepat ke kiri gawang atas Persib, skor berubah 1-1.

Sebelumnya, aksi permainan tim mampu ditunjukkan Persib Bandung.

Meski mendapat perlawanan, Maung Bandung akhirnya bisa mencuri gol di menit 40 lewat pergerakan dari sisi kanan, Atep.

Umpan plesing Kim mampu dikonfersi menjadi gol. Bobby Satria dan rekannya telat dalam menghentikan langkah Atep.

Dia mampu menendang lambung ke arah kiri gawa Bali United yang dijaga Ngurah Komang Arya.

Susunan Bali United vs Persib Bandung
Persib:
I Made Wirawan, Dias Angga K, Vladimir V, Purwaka Yudhi, Tony Sucipto, Hariono, Kim Jeffrey Kurniawan, Rachmad Hidayat, Atep (c), Tantan, Samsul Arief.

Bali United:
Ngurah Komang, Felicianus, Bobi Satria, Ganjar Mukti, Putu Gede, Fadil Sausu (c), Hendra Sandy, Gede sukadana, Sukarja, Hamdi, Made Wirahadi.

Olahraga (pewarta-jatim.com) - Delapan gol dalam dua laga cukup menjadi bukti Arema Cronus menemukan kembali ketajamannya. Pelatih Arema Cronus Milomir 'Milo' Seslija memuji penampilan pasukannya seusai memetik kemenangan 5-2 atas PSS Sleman pada laga kedua Bali Island Cup (BIC) 2016 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (21/2/2016).

Sebelum ini, Arema menekuk Bali united 3-1 di laga pembuka. Dengan demikian,Singo Edan sudah mengoleksi delapan gol. Striker veteran Cristian Gonzales menjadi pencetak gol terbanyak dengan koleksi lima gol.

Menurut Milo, Arema mengalami perkembangan dalam permainan. Tak hanya solid, serangan Singo Edan juga lebih tajam. "Serangan kami lebih tajam dan sejumlah peluang bisa dimaksimalkan para pemain,” ungkap Milo dalam laman resmi Arema (aremafc.com). 

Awalnya, Milo sempat cemas dengan penampilan Singo Edan. Hujan lebat yang mengguyur Stadion I Wayan Dipta membuat permainan Singo Edan kurang berkembang. Namun, dia memuji Raphael Maitimo dkk bisa cepat beradaptasi dan tampil bagus.

“Kami bermain lebih bagus sekarang, cuaca mendukung, tidak lagi panas seperti pada pertandingan sebelumnya. Tapi, kami sempat kesulitan di babak pertama karena hujan deras,” imbuh pelatih asal Bosnia tersebut.

Kini Singo Edan punya modal penting menghadapi Persib Bandung di partai pemungkas dalam upaya mempertahankan gelar Bali Island Cup (BIC). Ini menjadi laga penutup yang ideal, selain punya nama besar kedua tim memiliki performa yang bagus. Laga digelar di Stadion I Wayan Dipta, Selasa, 23 Februari mendatang.


Jember (pewarta-jatim.com) - 
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) resmi berlaku mulai tahun 2016 ini, maka tidak ada lagi hambatan bagi lalu lintas barang dan jasa yang melintasi negara anggota ASEAN. Tidak hanya terkait barang dan jasa, berlakunya MEA menuntut tenaga kerja Indonesia terus mempersiapkan diri agar mampu mampu bersaing dengan kompetitornya dari negara ASEAN lainnya. Dan salah satu ketrampilan yang wajib dimiliki adalah pengetahuan mengenai negara ASEAN, termasuk penguasaan akan bahasanya. Berikut pengalaman Brahma Mahendra, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Jember saat berkunjung ke Thailand dalam rangka mengikuti Indonesia Youth Culture Exchange (IYCE). Brahma berkesempatan melihat dari dekat bagaimana kesiapan negeri Gajah Putih memasuki MEA.
“Saat mengunjungi kampus Universitas Thammasat, saya terkejut mendapatkan sambutan dengan Bahasa Indonesia yang fasih oleh mahasiswa di sana,” jelas Brahma Mahendra mengenang pengalamannya mengunjungi salah satu kampus terbaik di Thailand yang berkampus di Bangkok itu. Brahma adalah salah satu mahasiswa yang berkesempatan mengikuti program Indonesia Youth Culture Exchange (IYCE). Program  yang mengajak seluruh pemuda yang ada di Indonesia untuk berpartisipasi memperkenalkan budaya Indonesia di Thailand. Tema yang diusung kali ini adalah “Strengthening the Role of Youth to Preserve the Cultural Heritage of ASEAN”.
Kemampuan mahasiswa Thailand berbahasa Indonesia ternyata tidak lepas dari kebijakan kampus yang mewajibkan mahasiswanya untuk mengambil mata kuliah bahasa yang digunakan oleh negara anggota ASEAN. “Dan ternyata mata kuliah Bahasa Indonesia adalah mata kuliah yang paling favorit diantara bahasa yang dipakai oleh negara anggota ASEAN lainnya,” kata Brahma yang tinggal di Thailand dari tanggal 22 hingga 27 Januari 2016. Di kampus Universitas Thammasat, Brahma bersama rombongan dari Indonesia melakukan banyak diskusi dengan koleganya dari Thailand, termasuk membahas MEA.
Dari diskusi tersebut, ternyata ketertarikan untuk belajar Bahasa Indonesia ini didukung oleh kenyataan bahwa dalam organisasi ASEAN ada tiga negara yang memakai Bahasa Indonesia atau Melayu, yakni Indonesia, Malaysia dan Brunai Darussalam. Maka mahasiswa yang belajar Bahasa Indonesia berarti juga punya kesempatan jika nanti akan bekerja di Malaysia dan Brunai Darussalam, selain tentunya di Indonesia. “Kita patut bangga Bahasa Indonesia mendapatkan apresiasi yang baik dikalangan mahasiswa Thailand, namun di lain sisi ini menjadi tantangan bagi kita untuk mempelajari bahasa negara anggota ASEAN lainnya, agar kita juga mampu bersaing di era MEA,” kata mahasiswa angkatan 2012 ini. Saat di Bangkok, Brahma dan kawan-kawan juga menyempatkan diri mengunjungi istana raja Thailand, Grand Palace serta dua kuil Budha terkenal, Wat Arun dan Wat Poo. Rombongan juga mendapatkan kehormatan untuk mengunjungi Kedutaan Besar RI di Bangkok.
Sebelum mengunjungi Bangkok, Brahma dan kawan-kawan dari Indonesia tinggal di desa yang bernama Baa Natonchan, Provinsi Sukhothai, guna tinggal bersama keluarga Thailand.  Selama tiga hari, Brahma dan kawan-kawan hidup di keluarga (host family) di Desa Baa Natonchan untuk mempelajari bahasa, adat istiadat serta budaya Thailand. Desa Baa Natonchan sendiri adalah salah satu desa di daerah Thailand tengah yang sudah ditetapkan sebagai World Heritage Site. “Desa ini terkenal karena menjadi lokasi situs peninggalan kerajaan Sukothai yang bernama Si Satchanalai Historical Park,” imbuh Brahma yang aktif di BEM FKM Universitas Jember.   

 Walau berbeda bahasa dan budaya, keakraban antara perwakilan pemuda Indonesia dengan warga Desa Baa Natonchan terjalin dengan baik. Kegiatan keseharian seperti memasak makanan khas Thailand, menenun bahkan kerja bhakti turut diikuti oleh Brahma dan kawan-kawan. “Di malam terakhir, kami mengadakan malam seni yang menampilkan budaya Indonesia seperti penampilan lagu tradisional, tarian, drama, dan permainan khas Indonesia yang mendapatkan apresiasi dari masyarakat Desa Baa Nantochan. Sungguh sebuah perjalanan inspiratif yang memberikan pengalaman berharga,” kenang Brahma. ( hum/lut/hen)


Jember (pewarta-jatim.com) - Setelah dilaksanakan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kab. Jember dr. Hj. Faida, MMR dan KH. Muqit Arief pada tanggal 17 Februari 2016 di Gedung Grahadi Surabaya, hari ini (19/2) digelar acara penyambutan kedatangan Bupati dan Wakil Bupati di Pendopo Kab. Jember. Kedatangan Bupati dan Wakil Bupati disambut dengan meriah oleh masyarakat mulai dari masuk perbatasan Kab.Lumajang dan Kec. Tanggul sampai di Pendopo. Di Pendopo Wahya Wibawa Graha terlihat ribuan masyarakat memenuhi halaman dan aula. Mereka antusias menanti dan menyambut kedatangan Bupati dan Wakil Bupati pilihan rakyat Jember.

Kedatangan Bupati dan Wakil Bupati Jember dilanjutkan dengan acara open house. Masyarakat Jember diberi kesempatan untuk bertemu secara langsung. Kesempatan ini tidak disia-siakan untuk dapat memberikan ucapan selamat dan berfoto bersama.

Pada kesempatan ini, Bupati Jember meyampaikan sambutannya yang pertama sebagai Bupati Jember kepada masyarakat. Pada sambutannya, Bupati menyampaikan terkait Pilkada. ”Pilkada Jember merupakan Pilkada percontohan nasional, yaitu Pilkada yang dimenangkan oleh rakyat”ujar Bupati.
Bupati juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk bersatu. ”Kepimimpinan akan berhasil jika pemimpin, pejabat, sampai pada rakyat dapat bersatu bekerjasama membangun dan memajukan Jember” ujarnya.
Pada kesempatan ini Wakil Bupati menyampaikan terima kasih kepada semua masyarakat “Terima kasih atas dukungan masyarakat Jember. Ingatkan kami, jika kami lupa dan khilaf dalam menjalankan tugas kami” ucap Wakil Bupati Jember. (hum/yns/hen)


Jember (pewarta-jatim.com) - dr. Faida, MMR dan Drs. KH. Abd. Muqit Arief resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jember masa Jabatan 2016-2021 oleh Gubernur Jawa Timur Dr. Soekarwo. Pelantikan dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pk.9.00 WIB. Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Jember dilaksanakan bersamaan dengan pelantikan Bupati Banyuwangi, Situbondo, Sidoarjo, Sumenep, Gresik, Lamongan, Mojokerto dan Trenggalek.

Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Jember tiba di Grahadi pukul 7.45 WIB. Selanjutnya memasuki halaman Grahadi dengan disambut upacara penghormatan selamat datang. Turut hadir pejabat Forkopimda Kabupaten Jember yaitu Pimpinan DPRD, Kapolres, Dandim dan Kajari.

Gubernur Jawa Timur dalam sambutannya memberikan arahan kepada para Bupati dan Wakil Bupati. Beberapa arahan Gubernur Jawa Timur antara lain :

1. Penyusunan RPJMD wajib sinergis dengan Nawacita
2. Bupati dan Wakil Bupati yang baru dilantik diharapkan segera membangun komunikasi dengan DPRD, Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat demi menciptakan suasana yang guyub dalam pembangunan di daerah
3. Bupati dan Wakil Bupati diharapkan segera bekerja dengan maksimal untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada.

Pelantikan hari ini dilaksanakan dalam 2 gelombang. Gelombang kedua dilaksanakan pk.12.00 dengan agenda melantik Bupati Kediri, Blitar, Malang, Ngawi, Ponorogo, Walikota Surabaya, Pasuruan dan Blitar. ( hum/hen ) 


Jember (pewarta-jatim.com) - Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di daerah Besuki Raya yang meliputi Probolinggo, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso, tengah merintis pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Bersama. Kegiatan KKN Bersama ini diungkapkan oleh Pembantu Rektor III Universitas Jember, Moh. Saleh di sela-sela kesibukannya (17/2). “Kita tengah mempersiapkan KKN Bersama PTN dan PTS se-Besuki Raya. Rencananya lokasi KKN Bersama ini akan dipusatkan di kabupaten Probolinggo,” ungkap Moh. Saleh.

Rencana KKN Bersama PTN dan PTS se-Besuki Raya dibahas dalam pertemuan forum bersama PTN dan PTS se-Besuki Raya yang diadakan di Universitas Abdurachman Saleh, Situbondo (16/2), yang diikuti 30 PTN dan PTS. Dalam pertemuan tersebut muncul empat usulan desain KKN Bersama. Pertama, model KKN dengan materi pembekalan yang sama bagi seluruh peserta. Kedua, semua PTN dan PTS se-Besuki Raya melaksanakan KKN di waktu yang sama di masing-masing lokasi yang sudah ditentukan. Ketiga, program-program yang diusung dalam KKN dirumuskan bersama namun teknis pelaksanaan diserahkan ke masing-masing PTN dan PTS. Serta yang terakhir adalah model KKN Bersama di satu lokasi tertentu dengan melibatkan perwakilan mahasiswa dari tiap PTN dan PTS se-Besuki Raya.

“Dari musyawarah yang dilakukan, opsi untuk melakukan KKN Bersama di satu lokasi yang paling mungkin diwujudkan dalam waktu dekat, sementara untuk lokasinya disepakati di  kabupaten Probolinggo, dengan alasan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)-nya masih di bawah rata-rata IPM Jawa Timur. Nanti kawan-kawan dari perguruan tinggi di Probolinggo yang akan melakukan pemetaan terkait program apa yang akan dilaksanakan dalam KKN Bersama,” ungkap Moh. Saleh yang juga guru besar di Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Harapannya, perguruan tinggi mampu memberikan kontribusi dan solusi nyata bagi masyarakat.  

Forum juga menyetujui opsi untuk melakukan model KKN dengan mengagendakan program bersama sebagai pilihan alternatif. Nantinya forum bersama PTN dan PTS se-Besuki Raya akan merumuskan program apa saja yang menjadi unggulan, untuk kemudian diwujudkan melalui KKN di tiap-tiap perguruan tinggi. Opsi ini didukung oleh banyak peserta seperti yang diutarakan perwakilan STIA Bayuangga Probolinggo, Andreas Putramanta. “Model KKN Bersama di waktu yang sama sulit diwujudkan, mengingat setiap perguruan tinggi sudah memiliki jadwal KKN. Sementara model KKN dengan agenda program yang sama lebih memberikan keleluasaan bagi masing-masing perguruan tinggi, jadi bisa saja di satu lokasi tertentu, program yang sudah dirintis oleh satu perguruan tinggi akan diteruskan oleh perguruan tinggi yang lain mengingat programnya sama,” jelasnya. (hum/iim/hen)



Jember (pewarta-jatim.com) - Universitas Jember bersama perguruan tinggi swasta di daerah Besuki Raya yang meliputi Probolinggo, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso sepakat untuk kembali menggelar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Besuki Raya (SBMPTBR) sebagai jalur penerimaan mahasiswa baru tahun 2016. “Untuk Universitas Jember, seleksi bersama PTS di Besuki Raya ini merupakan jalur ujian mandiri, selain penerimaan mahasiswa baru melalui SNMPTN dan SBMPTN,” jelas Zulfikar, Pembantu Rektor I Universitas Jember di sela-sela melaporkan hasil pertemuan bersama PTS se-Besuki Raya kepada rektor (17/2).      

            Menurut Zulfikar, keputusan untuk kembali menggelar SBMPTBR ini adalah hasil pertemuan antara Universitas Jember bersama PTS di Besuki Raya yang diadakan di kampus Universitas Abdurachman Saleh Situbondo hari Selasa (16/2). “Dari hasil evaluasi, banyak PTS di Besuki Raya yang merasakan keuntungan dengan adanya model penerimaan bersama mahasiswa baru seperti ini. Pelaksanaan SBMPTBR tahun lalu, mendapatkan apresiasi oleh Kopertis wilayah VII, bahkan rencananya bakal menjadi model penerimaan bersama PTS di Jawa Timur,” imbuh Pembantu Rektor I Universitas Jember. Untuk diketahui SBMPTBR adalah model seleksi bersama mahasiswa baru, dimana seorang siswa dapat memilih mendaftar di Universitas Jember dan PTS yang ada di Besuki Raya.

            Dampak positif pelaksanaan SBMPTBR disampaikan oleh perwakilan Universitas Islam Jember, Khotib. “Dari sisi promosi kami terbantu, karena pendaftaran secara online dan ujian bisa dilakukan di semua PTS se-Besuki Raya yang bergabung dalam SBMPTBR. Sehingga calon mahasiswa dari luar Jember tidak perlu harus datang langsung ke kampus UIJ. Kami setuju jika tahun 2016 SBMPTBR digelar lagi,” ujarnya. Dari data SBMPTBR 2015 lalu, dari total 2698 pendaftar, terdapat 400 pendaftar memilih UIJ.

            Dalam pertemuan di Universitas Abdurachman Saleh yang diikuti oleh 30 perguruan tinggi se-Besuki Raya, disepakati juga bahwa dalam SBMPTBR 2016 akan membuka pendaftaran untuk jenjang sarjana (S 1) dan diploma. Hal ini untuk mengakomodasi akademi dan sekolah tinggi kesehatan di Besuki Raya yang umumnya membuka program diploma. “Jumlah perguruan tinggi yang akan bergabung dalam SBMPTBR 2016 bakal bertambah dari yang semula 16 perguruan tinggi, namun kami masih menunggu kepastian lebih lanjut,” kata Zulfikar.

            Untuk mempersiapkan pelaksanaan SBMPTBR 2016, beberapa langkah perbaikan telah disiapkan. Pertama pembentukan help desk SBMPTBR di tiap-tiap perguruan tinggi yang terlibat. Kedua, Universitas Jember akan memberikan pelatihan bagi personil yang akan bertanggungjawab menangani pendaftaran online di tiap PTS. “Kita juga akan meningkatkan sosialisasi dan promosi SBMPTBR, karena masih ada siswa dan orang tua yang belum faham akan penerimaan mahasiswa melalui SBMPTBR,” pungkas Pembantu Rektor I. (hum/iim/hen)


Blitar (pewarta-jatim.com) - Festival durian kini jadi trend di berbagai daerah, untuk memasarkan buah berkulit duri Itu. Alasannya, pasar kurang mengenalnya dan mengira durian yang membanjiri pasaran itu diimpor dari Thailand atau didatangkan dari Medan atau Palembang..
di karenakan itu, petani durian di ini mengemasnya, untuk mengenalkan dan sekaligus memasarkan hasil panennya Itu. Sebab, Seandainya dijual dengan cara konvensional, maka hasilnya tak seberapa dan tak mengenalkkan daerah penghasilnya.
tutorial memasarkan yang lagi nge-trend sekarang ini dengan diadakan festival durian. Seperti, Minggu (14/2/2016) siang, itu berlangsung festival durian di Dusun Gambarannyar, Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Selama ini, daerah itu dikenal penghasil durian terbanyak di Kabupaten Blitar. Setiap musimnya, petani di Desa Sumberasri, menghasilkkan durian sekitar 150 ton dari jumlah petani sekitar 3.000 orang.
“Namun, selama ini, itu dijual ke tungkulak, sehingga pasar Anemia mengenalnya, Seandainya durian Blitar juga cukup enak,” Perkataan Hendro Busono, Kades Sumberasri.
Menurut Busono, durian itu memang Jadi andalan penghasilan warganya. Hampir tak ada Tanah, yang tertanami durian. Berawal Dari di pekarangan rumah, hingga kebun.
“Bahkan, di sini, juga ada yang mempunyai perkebunan durian, dengan luas berkisar antara 1 hingga 2 hektare (Ha). Itu seperti milik pak sekdes,” ujarnya.


Jember (pewarta-jatim.com) - 
Setelah sempat terhambat, jalur lintas selatan di Kabupaten Jember kembali digarap. Perkiraan seluruh proyek JLS selesai pada 2019.


Ketua DPRD Jawa Timur Halim Iskandar mengatakan, proyek JLS sebenarnya kewenangan pemerintah pusat. "Sekarang sudah ada sinergi dengan pemerintah pusat. Kita saja ingin cepat selesai. Di Lumajang sudah bagus. JLS ini nanti jadi pengungkit ekonomi kita di jalur selatan. Selama ini pendulum ekonomi di utara, saya khawatir penceng," katanya.

Ketua DPRD Jember Thoif Zamroni menambahkan, ada anggaran untuk pembebasan lahan. "Kita anggarkan tahun ini untuk dibebaskan. Informasi yang kami terima Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan anggaran Rp 60 miliar untuk menyambung dari Lumajang ke Jember," katanya.

"Ini tahap awal yang harus disyukuri, JLS ada harapan di Jember setelah sekian lama kita menunggu," tambah Thoif.

"Tahun 2016 kami dapat dana Rp 26 miliar dari Pemprov Jatim untuk pembebasan tanah, melanjutkan dari batas Lumajang hingga Banyuwangi. Tapi sekarang terkendala tanah perhutani di Tempurejo," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jember Rasyid Zakaria.

Harga tanah yang dibebaskan mengikuti nilai jual objek pajak di masing-masing kawasan. "Tanah yang harus dibebaskan dari perbatasan Banyuwangi kurang lebih 40 kilometer. Mungkin yang perhutani saja 15 persen dari panjang jalan. Sisanya tanah yasan," kata Rasyid.

Rasyid akan mencoba melewati jalur perhutani. "Setelah tanah perhutani, kami bebaskan," katanya

lyddezign

{facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google-plus#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget