Kediri (pewarta-jatim.com) -Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia merayakan ulang tahun ke-4, Rabu (2/3), di kantor pusat FAM Indonesia, Pare, Kediri, Jawa Timur. Memasuki tahun ke-5, FAM Indonesia bertekad membumikan literasi di hati anak negeri.
Puncak
Milad ke-4 FAM Indonesia ditandai dengan pemotongan tumpeng dan doa bersama.
Sebelumnya, Tim FAM Indonesia dan anggota FAM lainnya yang berdomisili di
kota-kota di Jawa Timur membedah novel “Senyum Gadis Bell’s Palsy” karya Sekjen
FAM Indonesia, Aliya Nurlela.
Tampil
sebagai pembicara Muhammad Subhan (Penulis & Ketum FAM Indonesia), Suprapno
(Ketua FAM Cabang Tulungagung), dan Arifa (Guru) sekaligus menjadi moderator
acara itu.
Pada
kesempatan tersebut juga dikukuhkan nama-nama Pengurus FAM Cabang Lamongan yang
dikoordinatori Fathurrahim Suyadi. Selain itu, siswa-siswa nominator dan pemenang
lomba cipta puisi FAM Indonesia 2016 se-Kabupaten Kediri juga diundang mengikuti
acara itu.
“Selamat
Milad ke-4 FAM Indonesia. Semoga semakin jaya dan mencetak generasi penulis
yang cerdas dan produktif,” ujar Qinawatun Nisa, siswi MA Hasanuddin Pare yang
mengikuti acara tersebut.
Perayaan
Milad dan bedah buku tersebut, menurut siswa lainnya sangat bermanfaat sebab
mendekatkan mereka dengan para penulis yang telah berkarya sekaligus mereka
dapat memetik ilmu dan pengalaman dari acara itu.
“Kami
berterima kasih dapat mengikuti acara ini dan mengambil banyak ilmu
bermanfaat. Setelah ini
kami ingin aktif berkarya,” ujar Gusti, pelajar MA Maarif NU Kepung, Kediri.
Sekjen
FAM Indonesia Aliya Nurlela menyebutkan, di usia 4 tahun FAM Indonesia telah
melalui proses panjang di dunia literasi, meski banyak yang harus dibenahi.
Sejumlah cabang FAM di kota-kota besar di Indonesia telah terbentuk, dan
anggota didominasi kalangan pelajar dan mahasiswa.
“Di tahun
2016
FAM Indonesia berupaya menjangkau keanggotaan yang lebih luas lagi, dan saat
ini FAM Indonesia terbuka untuk umum dari berbagai latarbelakang,” ujar
penulis novel “Lukisan Cahaya di Kota Galuh” ini.
Sementara
Ketum FAM Indonesia, Muhammad Subhan, menyampaikan terima kasih kepada seluruh
pengurus dan anggota FAM Indonesia, baik di dalam maupun
luar negeri yang
telah ikut membesarkan komunitas ini.
“Tanpa keaktifan
seluruh anggota FAM Indonesia, komunitas ini tidak pernah ada. Mari terus berkarya,” ujar
Muhammad Subhan yang juga penulis novel “Rumah di Tengah Sawah”. (rel/ich)
Posting Komentar