Jember (pewarta-jatim.com)- Perguruan tinggi harus mampu mengikuti
perkembangan dinamis yang ada, diantaranya tuntutan untuk mengikuti berbagai
parameter penilaian perguruan tinggi yang telah ditetapkan secara global. Dan
salah satu parameter penilaian perguruan tinggi yang kini menjadi acuan adalah
Webometric, pemeringkatan perguruan tinggi yang berbasis pada website yang dimiliki. Pernyataan ini
dilontarkan Rektor Universitas Jember, Moh. Hasan, saat memberikan pengarahan
sekaligus membuka kegiatan Workshop Internasionalisasi Universitas Jember yang digelar selama dua hari (29-30/3) di
aula lantai III gedung rektorat dr. R. Achmad.
Menurut rektor, adanya parameter penilaian secara
internasional ini tidak bisa dihindari, apalagi perguruan tinggi di Indonesia
kini tidak hanya bersaing dengan sesama perguruan tingi nasional, namun juga
menghadapi persaingan dengan perguruan tinggi asing. “Adanya pemeringkatan
perguruan tinggi dengan Webometric, memaksa kita untuk mempersiapkan website dengan baik, jika tidak maka
kita akan terlempar dari percaturan internasional,” kata Moh. Hasan dihadapan seluruh
pimpinan dan pengelola website di
lingkungan Universitas Jember.
Selain terus berusaha memaksimalkan website, Universitas Jember bertekad
terus mengupayakan langkah internasionalisasi diantaranya dengan menjalin
kerjasama dengan perguruan tinggi terutama di luar negeri, baik di bidang
penelitian maupun pada pertukaran mahasiswa dan dosen. Kampus Tegalboto juga
mendorong mahasiswa dan dosen agar aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan
ilmiah, terutama di luar negeri. “Usaha internasionalisasi ini sudah memiliki
payung hukum dengan adanya Surat Keputusan Rektor nomor 11957 tahun 2014
tentang internasionalisasi,” tambah Moh. Hasan.
Sementara itu dalam laporannya, ketua panitia
kegiatan yang juga Kepala International Office Universitas Jember, Martinus
Pandutama, menjelaskan jika tujuan workshop kali ini adalah menyamakan persepsi
di antara pimpinan unit kerja di Universitas Jember, bagaimana mengelola website yang baik. “Untuk itu kami
menghadirkan pemateri Dr. Firmanzah Ardiansyah, ketua satuan tugas Webometric
Institut Pertanian Bogor. Harapannya para peserta bisa belajar dari pengalaman
Institut Pertanian Bogor dalam mengelola website,
yang dapat mendukung pemeringkatan perguruan tinggi dalam Webometric,” tutur
Martinus.
Posting Komentar