Halloween Costume ideas 2015
Oktober 2016


Jember (pewarta-jatim.com) -  Selama ini masyarakat Indonesia mengenal ikan salmon sebagai salah satu sumber makanan yang mengandung Omega 3, yang bermanfaat bagi kesehatan. Sayangnya produk kesehatan yang mengandung Omega 3 dari ikan salmon berharga mahal, pasalnya ikan salmon tidak hidup di perairan Indonesia. Tidak heran jika produk kesehatan yang mengandung Omega 3 dari ikan salmon didominasi produk impor. Namun siapa sangka jika sebenarnya Indonesia memiliki kekayaan bahari luar biasa yang tak kalah kandungan Omega 3-nya dengan ikan salmon ? Ternyata ikan lemuru (Sardinella longiceps) yang banyak terdapat di perairan Indonesia mengandung Omega 3 yang lebih tinggi daripada ikan salmon, sehingga memiliki potensi besar sebagai obat dan produk kesehatan.
Potensi ikan lemuru sebagai obat dan produk kesehatan diungkapkan oleh penelitian tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Jember, Dwi Riski Saputra, Sakti Wibawa dan M. Idris Kamali. “Dari hasil penelitian Suseno tahun 2014, kandungan EPA ikan lemuru sebesar 21,77 persen dan DHA sebesar 11,59 persen. Bandingkan dengan kandungan EPA ikan salmon yang 12,07 persen dengan DHA sebesar 10 persen,” urai Dwi Riski saat ditemui di kampus FKG (21/10). Kandungan EPA dan DHA adalah penyusun Omega 3. Sayangnya menurut Dwi Riski, walaupun hasil tangkapan ikan lemuru di Indonesia cukup banyak, namun pemanfaatannya baru sebatas sebagai ikan sardin, bahan tepung ikan, atau bahan pakan ternak saja.
Kenyataan seperti ini dilihat tiga serangkai mahasiswa FKG ini di daerah Muncar, Banyuwangi dan Puger, Jember. “Hasil ikan lemuru di Muncar bisa mencapai enam ton per tahun, tentu saja ini potensi luar biasa jika bisa diolah sebagai obat dan produk kesehatan yang pasti tak kalah dengan produk kesehatan berbahan ikan salmon,” tambah Sakti Wibawa. Potensi ikan lemuru dengan Omega 3-nya mendorong mereka untuk meneliti minyak ikan lemuru sebagai obat radang sendi temporomandibula. Sendi temporomandibula adalah sendi yang menghubungkan antara tengkorak dengan rahang.
“Radang sendi temporomandibula banyak diderita oleh perempuan, khususnya yang memasuki masa menopouse akibat perubahan hormonal. Dengan bertambahnya usia, maka densitas serabut kolagen kartilago pada sendi temporomandibula makin berkurang. Jika tidak diobati, bisa berakibat fatal mulai pusing berat, tidak bisa menggerakkan rahang, hingga susah membuka mulut,” tambah Idris menimpali. Saat ini pengobatan radang sendi temporomandibula dilakukan dengan obat-obatan kimia yang memiliki efek samping, seperti dapat menimbulkan sariawan pada usus. Dari berbagai kajian pustaka, Omega 3 diyakini berkontribusi meningkatkan kemampuan tubuh untuk memperbaiki diri. “Oleh karena itu, kami coba meneliti pemberian Omega 3 dari ikan lemuru sebagai obat radang sendi temporomandibula, dan hasilnya memuaskan,” kata Dwi Riski.
Dari penelitian selama tiga bulan, pemberian minyak ikan lemuru yang mengandung Omega 3 kepada tikus percobaan membuat serabut kolagen kartilago tikus mengalami perbaikan signifikan. “Dalam penelitian kami mengekstraksi tiga kilogram ikan lemuru sehingga menghasilkan enam mililiterminyak ikan, yang kemudian kami injeksikan secara bertahap ke rahang tikus percobaan,” jelas Sakti Wibawa. Penelitian mereka dituangkan dalam karya tulis ilmiah berjudul “Pengaruh Pemberian Minyak Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) Terhadap Densitas Serabut Kolagen Kartilago Sendi Temporomandibula Tikus Yang Mengalami Osteoartritis”. Karya tulis mereka akhirnya menjadi juara pertama dalam ajang INDISFO National Research Competition 2016 yang dilaksanakan 9 Oktober lalu di Jakarta. INDISFO adalah ajang kompetisi karya tulis ilmiah yang diselenggarakan oleh paguyuban FKG se-DKI dan Jawa Barat. Hebatnya lagi, juara ketiga juga diraih oleh tim dari FKG Universitas Jember, sementara juara kedua dibawa pulang oleh tim FKG Universitas Hasanuddin Makassar.
Penelitian trio FKG Universitas Jember ini dipuji oleh dewan juri, pasalnya berhasil memanfaatkan kekayaan alam bahari Indonesia. Selain itu, pemberian injeksi kepada tikus percobaan dinilai cukup sulit mengingat rahang tikus berukuran relatif kecil. “Yang membanggakan bagi kami, dewan juri berpendapat bahwa penelitian ini sebenarnya cukup sulit bagi mahasiswa jenjang S1, tapi berhasil kami laksanakan,” kata Idris yang mahasiswa angkatan 2015.
“Namun yang paling penting, kami sudah berusaha membuka peluang pemanfaatan kekayaan alam bahari kita yang melimpah ruah berupa ikan lemuru. Harapannya akan muncul inovasi baru berupa obat dan produk kesehatan berbahan ikan lemuru mengingat kandungan Omega 3-nya cukup tinggi. Sayang jika kita selalu bergantung pada produk obat dan kesehatan dari luar negeri, padahal kekayaan alam bahari kita sunguh luar biasa,” kata Dwi Riski menambahkan.
Prestasi tiga mahasiswa FKG Universitas Jember mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Rektor Universitas Jember, Moh. Hasan. Menurutnya, rintisan penelitian mengenai potensi ikan lemuru yang dilakukan oleh mahasiswa FKG bisa ditindaklanjuti oleh mahasiswa lain, sesuai dengan bidangnya. Apalagi Jember memiliki potensi sebagai penghasil ikan lemuru. “Penelitian ini terbuka untuk diteruskan menjadi penelitian lainnya. Misalnya saja mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian meneliti bagaimana cara mengekstrasi ikan lemuru menjadi minyak ikan yang siap konsumsi, mahasiswa Fakultas Farmasi menciptakan obat berbahan minyak ikan lemuru, sementara mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis melihat bagaimana cara memasarkannya dan seterusnya,” kata Moh. Hasan. (iim/ich)   



Jember (pewarta-jatim.com) - Kondisi cuaca yang sering terjadinya curah huja yang cukup tinggi mengakibatkan rentannya bahaya banjir di berbagai lingkungan, termasuk kawasan Ds Kramat Sukoharjo Kec Tanggul Kab Jember.
Babinsa Kramat Sukoharjo Serda Moh Yasin berkoordinasi dengan Kepala Desa untuk mengajak warga masyarakat desanya untuk melaksanakan Karya Bakti, Kepala Desa sangat mendukung sekali dengan dibantu oleh Kepala dusun Suko Timur untuk memerintah warganya melaksanakan karya bakti tersebut pada Jum’at 21/10/2016 Pukul 07.00 Wib.
Sasaran pembersihan jalan sepanjang 500 meter, jalan tersebut merupakan jalan desa yang menghubungkan dusun Suko Timur dengan dusun disekitarnya dan merupakan satu-satunya jalan besar yang ada didusun tersebut, ungkap Sunaryo 51 tahun warga setempat disela-sela pelaksanaan karya bakti.
Sunaryo menegaskan bahwa setiap kali hujan turun jalannya becek dan susah dilintasi dengan sepeda motor karena becek dan berlubang, dengan karya bakti ini saya berharap P Babinsa mau membantu mengusulkan pengerasan melalui dana pemerintah melalui desa.
Terkait dengan kegiatan tersebut Danramil 0824/16 Kapten Cba Beteng Irianto membenarkan adanya kegiatan tersebut, saya sudah perintahkan kepada Babinsa untuk segera menangani permasalahan yang ada diwilayahnya, koordinasikan dengan Kepala Desa dan hal tersebut sudah dilaksanakan dengan baik oleh anggotanya.
Dandim 0824 Jember Letkol Inf Muhammad Nas, SIP saat dikonfirmasi juga membenarkan adanya karya bakti tersebut, kita sudah instruksikan kepada anggota terutama yang menduduki jabatan Babinsa hendaknya memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap kondisi disekitarnya.

Kepada masyarakat dan semua pihak hendaknya tidak segan-segan melibatkan Babinsa untuk turut serta memikirkan kondisi yang mengendala diwilayahnya, sehingga dapat segera ditangani bersama. (sis24)



Jember (pewarta-jatim.com) -  Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Jember meraih akreditasi A. Kabar gembira ini disampaikan langsung oleh Dekan FK Universitas Jember, dr. Enny Suswati, M.Kes pada saat upacara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Dokter Periode III Tahun 2016 di Ruang Auditorium Fakultas Kedokteran Kampus Tegalboto (18/10). “Alhamdulillah, berdasarkan surat keputusan dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKES) nomor 0803/LAM-PTKes/Akr/Sar/X/2016 dan surat keputusan nomor 0804/LAM-PTKes/Akr/Sar/X/2016, Fakultas kedokteran Universitas Jember mendapatkan akreditasi A, untuk pendidikan sarjana dan pendidikan profesinya,” ujar dekan disambut meriah para hadirin.

Seusai acara, Enny menjelaskan jika keberhasilan meraih akreditasi A adalah hasil kerja keras semua pihak. “Kami melakukan update data untuk persiapan visitasi akreditasi ini sejak tahun 2013 hingga akhir 2015, dibantu oleh tim Gugus Penjamin Mutu Fakultas Kedokteran di bawah arahan Badan Penjamin Mutu Universitas Jember. Kami juga melakukan pendampingan selama enam bulan sebelum visitasi dilakukan. Oleh karena itu terima kasih kepada seluruh sivitas akademika Fakultas Kedokteran, dan pihak rektorat yang sudah bekerja keras membantu visitasi akreditasi bulan September kemarin,” tutur Enny.

Enny lantas menambahkan, ada tujuh aspek yang menjadi penilaian, yaitu visi dan misi, manajemen, mahasiswa, SDM, keuangan, sarana dan prasarana, serta penelitian dan pengabdian masyarakat. “Meski masih ada kekurangan, kami terus berusaha memperbaiki misalnya saja dalam bidang  sarana dan prasarana, Jumat lalu FK Universitas Jember meresmikan Laboratorium Ketrampilan Klinik yang baru saja diresmikan. Laboratorium ini berfungsi sebagai tempat praktek bagi para calon dokter untuk melatih kemampuannya dalam menangani pasien dengan menggunakan manekin sebelum akhirnya terjun di lapangan untuk menangani pasien secara langsung,” tambah Enny. Laboratorium Ketrampilan Klinik ini terdiri dari ruang kelas dan seminar di lantai satu, dan 24 ruang ketrampilan untuk ujian, satu ruang penyimpanan alat, serta satu ruang pendukung di lantai dua dan tiga.

Pembantu Rektor I, Drs. Zulfikar, Ph.D, yang turut hadir dalam acara pelantikan ini, dalam sambutannya juga menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kerja keras seluruh sivitas akademika Fakultas Kedokteran sehingga meraih akreditasi A. “Saya ucapkan selamat atas diraihnya akreditasi A Fakultas Kedokteran tahun 2016. Akreditasi A ini merupakan hal yang membanggakan bagi kami, mengingat proses untuk meraih akreditasi A ini merupakan yang paling cepat,” ujar Zulfikar. Dalam pengambilan sumpah dan pelantikan dokter kali ini diikuti oleh 10 orang dokter yang terdiri dari 6 dokter pria dan 4 dokter perempuan.


Sementara itu pada kesempatan terpisah, Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember memberikan penghargaan atas prestasi FK Universitas Jember meraih akreditasi A. Penghargaan ini berupa  dana hibah sebesar 60 juta rupiah. “Selain itu kami akan membantu pembangunan  gedung pendukung kegiatan akademik lima lantai, harapannya prestasi ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan,” tutur rektor. (lid/mun/hen)



Batu (pewarta-jatim.com) - Blitar United tampil sebagai juara Liga Nusantara  (Linus) zona Jatim 2016, di Stadion Brantas Kota Batu. Blitar United akan jadi wakil Jatim di fase nasional setelah di partai final zona Jatim unggul atas Persedikab Kediri melalui drama adu penalti dengan skor akhir 8-7. Kedua tim finalis Linus zona Jatim tampil berimbang dalam pertandingan waktu normal. Kedua tim yang sama-sama berasal dari area lereng Gunung Kelud itu tak bisa mencetak gol hingga laga waktu normal. Kedudukan tetap 0-0 hingga peluit panjang 2x45 menit ditiup wasit.

Sebagai penentuan juara, partai final langsung dilanjutkan dengan adu penalti. Tidak ada babak perpanjangan waktu. Di babak adu penalti kembali kedua tim menunjukkan kekuatan yang seimbang. Persedikab Kediri yang menjadi eksekutor pertama cukup percaya diri di deretan penendang pertama dalam mencetak deretan gol. Tapi Blitar United yang malam itu mengenakan jersey warna putih juga tak kalah tangguh mengeksekusi sepakan penalti.

Skor tetap berimbang sampai penendang kelima sehingga terus dilanjutkan dengan eksekutor lanjutan. Drama adu penalti yang mendebarkan baru tuntas ketika memasuki urutan eksekutor ke sepuluh.

Penendang penalti kesepuluh Persedikab gagal meraih skor ketika bolanya membentur gawang dan mental keluar. Sedangkan eksekutor dari Blitar United sukses menjebloskan bola.
Dirut PT GTS, Joko Driyono sebagai penyelenggara Linus ISC mengapresiasi penyelenggaraan Linus di Jatim. Ia senang melihat antusiasme kedua tim dan pendukung di laga final zona Jatim.
“Sekali pun di tingkat amatir, tingkat provinsi, penyelenggaraan sangat baik. Drama yang luar biasa, antusias kedua tim bermain sportif. Terima kasih Askot Kota Batu, Asprov jatim yang sukses menyelenggarakan. Kami tunggu di putaran nasional yang rencananya dilangsungkan di bulan November,” ujar Joko Driyono usai pertandingan, Rabu (12/10/2016) malam. 



Jember (pewarta-jatim.com) -  Maraknya kasus kekerasan seksual (pedofil) yang terjadi pada anak-anak menjadi perhatian khusus semua pihak. Bahkan untuk mengurangi tindak pidana tersebut, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, yang mengatur pemberian sanksi kebiri kepada pelaku kekerasan seksual kepada anak. Namun tentunya usaha untuk mengurangi kasus kekerasan seksual pada anak tidak hanya di sisi penegakan hukum dan pengobatan saja, wilayah pencegahan dan pemberian edukasi juga wajib diperhatikan.
Salah satu usaha untuk mengedukasi bahaya kekerasan seksual terhadap anak dicetuskan oleh tiga orang mahasiswi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Jember, Ferry Fitriya Ayu Andika, Annisa Dewi dan Helin Karismaningtyas. Mereka memilih cara tersendiri dalam mencegah terjadinya tindak pidana pedofil. Ayu bersama dua rekannya, Annisa Dewi dan Helin Karismaningtyas menggunakan permaianan edukatif sebagai bentuk penyuluhan pencegahan tindak kekerasan seksual anak. “Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh KPAI pada tahun  2015, dari total kejahatan yang terjadi 58 persennya adalah kejahatan kekerasan seksual pada anak. Bahkan pada pada tahun 2014 lalu ada 5066 kasus naik drastis jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang hanya 2178 kasus,” jelas Ayu dan kawan-kawan saat ditemui di kampus FK Universitas Jember (13/10).
Berangkat dari niatan melindungi masa depan anak-anak, Ayu, Annisa dan Helin menciptakan game edukasi bahaya kekerasan seksual untuk anak-anak yang dinamai MONSTER, singkatan dari Monitoring of Sexual Tutelage and Education of Reproduction. “Kami menggunakan pendekatan permainan anak-anak, tujuannya agar anak-anak tertarik memainkan namun sekaligus mendapatkan pemahaman akan bahaya kekerasan seksual. Ide ini sudah kami tuangkan dalam sebuah karya tulis ilmiah yang berjudul Inovasi Permainan Edukatif Monster Sebagai Upaya Penurunan Kasus Kekerasan Seksual Dan Pedofilia Pada Anak di Indonesia,” urai Annisa.
Game MONSTER memiliki lima permainan, pendidikan seksual, organ tubuh dan reproduksi, haid dan mimpi basah, kekerasan seksual dan perlindungan diri. Di setiap permainan, pemain diminta meng-klik jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan. Setiap jawaban yang benar akan mendapatkan nilai dan penghargaan, sementara jawaban salah akan mendapatkan penjelasan. “Kami mendisain game ini dengan level-level permainan berjenjang yang dikaitkan dengan kota di Indonesia, agar anak-anak juga tahu mengenai negaranya,” jelas Ayu, calon dokter yang suka main game ini.
Pertanyaan yang diajukan semisal bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh orang lain, apa yang harus dilakukan saat mendapatkan tindakan yang mengarah ke kekerasan seksual. “Permainan ini bisa digabungkan dengan pelajaran lain semisal pelajaran IPA karena juga membahas mengenai tubuh, alat reproduksi sampai proses datang bulan dan mimpi basah sebagai tanda pubertas bagi anak,” kata Helin. Pilihan membuat game bagi anak-anak khususnya di usia sekolah dasar bukan tanpa alasan. Menurut Helin, dari hasil penelitian yang sudah dipublikasikan, pelaku pedofilia memiliki riwayat sebagai korban pedofilia. “Harapan kami permainan ini bisa memberikan pemahaman bagi anak-anak akan bahaya pedofilia sekaligus memutus mata rantai kasus tersebut,” imbuhnya.

Ide game MONSTER ciptaan trio mahasiswi FK Universitas Jember ini mendapatkan penghargaan sebagai juara pertama dalam ajang “Warmadewa Aesculapius Science Competition” yang digelar oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali pada tanggal 22-25 September lalu. “Alhamdulillah ide kami mendapatkan apresiasi yang bagus dari para dewan juri sehingga diganjar sebagai juara pertama, diikuti tim FK Universitas Udayana dan tim FK Universitas Hasanuddin di peringkat kedua dan ketiga,” pungkas Ayu. (iim/mun/hen)


Jember (pewarta-jatim.com) -  Universitas Jember mengukuhkan tiga orang profesornya. Mereka adalah dua orang profesor dari Fakultas Ilmu Budaya, yakni Prof. Drs. Nawiyanto, MA., Ph.D., sebagai profesor dalam bidang sejarah ekonomi dan ilmu lingkungan pada Jurusan Sejarah, dan Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum., profesor dalam Ilmu Sastra Indonesia pada jurusan Sastra Indonesia. Serta Prof. Dr. Ir. Bambang Sujanarko, M.M., profesor dalam bidang Teknik Elektro pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Jember. Ketiganya dikukuhkan oleh Rektor, Drs. Moh. Hasan, M.Sc., PhD dalam rapat terbuka senat Universitas Jember di gedung Soetardjo (12/10).

Dalam sambutannya, Rektor mengharapkan agar para profesor yang baru dikukuhkan dapat menjadi lentera bagi program studinya dan lingkungan sekitarnya. “Keberadaan seorang profesor harus mampu membawa dampak positif bagi pengembangan keilmuan, menjadi pembimbing bagi kolega dan guru bagi mahasiswanya,” urai Moh. Hasan. Rektor lantas menegaskan bahwa Universitas Jember terus mendorong dan memberikan fasilitas bagi para dosen agar mampu mencapai jabatan akademik tertinggi, yakni profesor. “Kami mengapresiasi para profesor yang hari ini dikukuhkan, karena jabatan profesor diraih dengan kerja keras dan penuh pengorbanan,” tambahnya lagi.  

Profesor Sejarah Ekonomi dan Lingkungan Pertama di Indonesia
            Profesor pertama yang dikukuhkan adalah Prof. Nawiyanto. Istimewanya, pria asal Klaten ini tercatat sebagai profesor bidang sejarah ekonomi dan lingkungan yang pertama di Indonesia. Dalam bincang-bincang dengan tim Bagian Humas dan Protokol yang dilakukan sehari sebelumnya, Nawiyanto menjelaskan jika pilihan menekuni sejarah ekonomi dan lingkungan tidak lepas dari posisi Kampus Tegalboto yang berada di Jember yang merupakan daerah pertanian dan perkebunan. “Saat menempuh kuliah master dan doktoral di Australian National University, setiap kandidat diminta untuk meneliti bidang yang memiliki kaitan langsung dengan kondisi di Indonesia. Karena saya bekerja di Universitas Jember, maka saya tertarik menekuni bidang sejarah ekonomi dan lingkungan,” ujar dosen yang desertasinya mengenai sejarah perkebunan dan pertanian di Besuki ini.

            Ternyata pilihan menekuni bidang sejarah ekonomi dan lingkungan membawa Nawiyanto kepada jabatan akademik tertinggi di perguruan tinggi, sebagai profesor. Dalam pidato ilmiahnya berjudul “Historiografi Lingkungan : Konteks, Praktek Dan Prospeknya Di Indonesia”, Nawiyanto menjelaskan apa, bagaimana dan manfaat bidang studi sejarah ekonomi dan lingkungan. “Bidang ini memang baru berkembang di Indonesia pada era tahun 1990-an, namun memiliki signifikansi dengan kondisi Indonesia yang merupakan negara agraris dan rawan bencana,” ujar bapak satu putri ini.

            Nawiyanto lantas mencontohkan manfaat kajian sejarah ekonomi dan lingkungan, di bidang sejarah bencana alam yang kerap melanda Indonesia. Kajian mengenai sejarah bencana alam dapat menjadi lonceng peringatan yang diharapkan membangun kesadaran masyarakat, sekaligus menjadi reservoir kearifan sejarah. “Jika selama ini sejarah lekat dengan masa lalu, maka sejarah ekonomi dan lingkungan selalu terkait dengan masa kini dan membuka kolaborasi dengan disiplin ilmu lainnya,” tambahnya lagi.



Prof. Novi Anoegrajekti : Gandrung Akan Kesenian Gandrung
            Profesor kedua yang dikukuhkan hari itu adalah Prof. Novi Anoegrajekti yang berasal dari Jurusan Sastra Indonesia FIB Universitas Jember. Guru besar yang akrab disapa Mbak Novi ini terkenal sebagai peneliti kesenian dan budaya Using. Tidak heran jika di upacara pengukuhannya, hadir para seniman dan budayawan dari Banyuwangi, salah satunya budayawan Using senior Hasnan Singodimayan. Boleh dikata Novi adalah profesor yang gandrung akan kesenian gandrung dari Banyuwangi. Prof. Novi membacakan pidato ilmiah berjudul “Optimalisasi Seni Pertunjukan, Kontestasi Negara, Pasar, Dan Agama”.

            Profesor kelahiran Malang ini lantas memaparkan tulisan ilmiahnya mengenai hubungan antara negara, pasar dan agama dengan budaya Using. Ada lima kesenian Banyuwangi yang ditelitinya, yakni gandrung, kuntulan, janger, barong, dan mocoan. “Kelima seni pertunjukan tadi memiliki kualitas relasi dengan negara, pasar, dan agama secara beragam. Banyuwangi menempatkan kelima seni pertunjukan sebagai identitas wilayah untuk mendukung pariwisata,” jelas Novi.

            Sebagai simpulan, menurut Novi lima seni pertunjukan Banyuwangi memiliki dinamika yang beragam. Hanya janger yang sengaja dicipta sebagai seni pertunjukan teater tradisional. Gandrung pada mulanya sebagai media perjuangan, kuntulan dan mocoan menjadi media dakwah Islam, dan barong sebagai media ritual. Negara menempatkan seni pertunjukan sebagai identitas wilayah yang mendukung pariwisata. Kehadiran negara diperlukan untuk memproteksi dan mengadvokasi, utamanya yang berkaitan dengan ketentuan kontrak atau perjanjian kerja dengan pemodal. “Dalam kaitannya dengan agama, pelaku seni merindukan kehadiran pemuka agama atau ulama yang berbelarasa,” tambahnya.

Elektronika Daya Untuk Energi Terbarukan
            Profesor ketiga yang dikukuhkan adalah Prof. Bambang Sujanarko. Guru besar di bidang elektronika daya ini menjelaskan mengenai masa depan konsumsi energi di Indonesia. Menurut Bambang Sujanarko, konsumsi energi listrik di Indonesia akan makin membesar sejalan dengan perkembangan ekonomi Indonesia. “Problemanya, sumber energi listrik yang kita pakai 89 persen berasal dari bahan bakar fosil seperti minyak dan batubara, hanya 11 persen yang berasal dari energi terbarukan,” tutur bapak dua anak ini.

            Dalam pidato ilmiahnya yang berjudul “Peran Elektronika Daya Dalam Peningkatan Efisiensi Energi Listrik Dan Implementasi Energi Terbarukan”, Bambang lantas menawarkan penggunaan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi air, angin, sinar matahari, ombak dan lainnya. “Masalahnya, energi terbarukan seperti air, angin, sinar matahari dan lainnya memiliki karakteristik yang tersebar, variatif dan fluktuatif, sehingga perlu sistem yang dapat mengintegrasikan, mengkondisikan, dan menstabilkan energi listrik hasil konversi. Nah di sinilah elektronika daya berperan,” ujar profesor asal Nganjuk ini. (iim/hen)  
  


Malang (pewarta-jatim.com) - Dinas PU Bina Marga adalah salah satu Dinas yang bersentuhan langsung dengan pertumbuhan ekonomi dari berbagai bidang.
Terlihat dalam penerimaan penghargaan yang di gelar di hotel Mulia Jakarta Kamis(22/9/16) beberapa waktu lalu, Sekda Kabupaten Malang didampingi beberapa Kepala SKPD di antaranya Kepala Dinas PU Bina Marga yakni Ir.Moch Anwar.

Kabupaten Malang juga termasuk salah satu daerah terluas di Provinsi Jawa Timur,nomor dua setelah Kab Banyuwangi yang kali ini meraih kategori platinum dan berada pada peringkat 10 besar nasional.
Sedangkan untuk, Kategori Potensial Pariwisata, Kabupaten Malang juga berhasil meraih indek poin 66,38. 
Dua kategori Penghargaan yang diraih sekaligus, dalam ajang Indoneaia Attractiviness Awards  tersebut dikhususkan bagi, provinsi, kota maupun kabupaten yang dianggap berhasil dalam pertumbuhan ekonomi dan daya saing yakni kategori penghargaan sebagai Kabupaten terbaik dan Kabupaten/Kota Potensial Pariwisata.

Perlu kita ketahui dalam Kategori Kabupaten terbaik, Kabupaten Malang berhasil mengumpulkan IP (indeks poin) 80,54.
Dalam penilaian penghargaan tersebut, telah dilakukan melalui observasi dan survey yang dilakukan oleh tim Frontier Consulting Group dan Tempo Media Group dan Indonesia Attractiviness Awards merupakan penghargaan yang diberikan bagi daerah-daerah yang berhasil meningkatkan perekonomian dalam segala bidang dan juga  pertumbuhan investasi.
Kepala Dinas PU Bina Marga Kab Malang, Ir.Moch Anwar Selasa(27/9/16)mengatakan, Bina Marga adalah salah satu Dinas yang bersentuhan langsung dengan pertumbuhan ekonomi dari berbagai bidang, antara lain Pariwisata.

Ir.Moch Anwar menjelaskan, "Wisata yang ada di Kab Malang, bukan hanya dikenal oleh wisatawan lokal saja, akan tetapi, sudah dikenal hingga wisatawan mancanegara. Oleh karenanya menurut Anwar, Melihat dari potensi wisata di Kab Malang yang cukup besar, Dinas PU Bina Marga selaku Dinas yang bersentuhan langsung dengan pertumbuhan ekonomi khususnya wisata, sangat optimis dalam pembangunan infastruktur utamanya peningkatan dan pelebaran jalan ataupun wacana lainnya menuju akses wisata. 

"Melihat dari potensi wisata yang ada di Kab Malang dan beberapa penghargaan yang di raih,maka kami akan selalu optimis dalam pembangunan infrastruktur di Kab Malang,khususnya jalan menuju kawasan wisata yakni peningkatan dan pelebaran jalan",jelas pria yang di kenal ramah itu.

Masih menurut Anwar, "jika akses jalan menuju wisata bagus dan lebar,maka arus lalulintas akan lancar dan tidak akan ada kendala,aerta hal ini yang pastinya akan menambah daya tarik bagi para pengunjung.

Bukan hanya itu saja, hingga nantinya, wisata yang ada di Kab Malang bisa lebih terkenal dan mempunyai nilai jual yang tinggi,dan juga bisa bersaing dengan wisata di daerah lain",katanya.

Di tambahkannya, "Hal ini demi untuk kelancaran roda perekonomian serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kab Malang, dan untuk kemajuan daerah Kabupaten Malang itu sendiri",jelas Anwar.(sel/tut)




Jember (pewarta-jatim.com)  Fakultas Farmasi Universitas Jember menambah deretan koleksi juaranya. Bahkan dalam jangka waktu September – Oktober 2016 ini, tiga penghargaan diraih oleh mahasiswa Fakultas Farmasi. Dua penghargaan, berupa juara ketiga dan keempat diraih dalam ajang “Aspirin 2016” yang digelar oleh Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (29/9). Dilanjutkan dengan juara tiga di “National Avicena Competition 2016”, yang digelar oleh FMIPA Universitas Udayana (3-4/10),
 Prestasi membanggakan ini diraih oleh tiga serangkai, Risti Rostiani, Rizki Putri Aulia, dan Sugiharto yang merupakan mahasiswa Fakultas Farmasi angkatan 2013. Di ajang “Aspirin 2016” ketiganya mengirimkan dua karya tulis ilmiah, dan dua-duanya berhasil meraih juara. ”Kami sengaja menggali ide karya tulis ilmiah dari khazanah tanaman di Indonesia yang bisa diolah menjadi obat herbal, yakni kopi dan buah naga yang kebetulan banyak dihasilkan di Jember,” ujar Risti memulai diskusi di sela-sela mengikuti perkuliahan (11/10).
Karya tulis pertama berjudul “Aktivitas Daun Kopi Arabika Terhadap Peningkatan Adhesi Monosit Sel Endotel Pada Nyeri Inflamasi”. Menurut Rizki, tanaman kopi memiliki banyak kegunaan tidak hanya sekedar minuman penghilang rasa kantuk, tetapi memiliki manfaat bagi kesehatan. Tidak hanya biji kopinya saja, bahkan daunnya pun memiliki khasiat sebagai obat penghilang nyeri inflamasi atau peradangan. “Selama ini daun kopi minim pemanfaatan, kalau sudah berguguran paling hanya jadi bahan pupuk, malah lebih banyak jadi sampah,” ujar Rizki yang asli Jombang.
Bersama dengan dua orang rekannya, Rizki melakukan penelitian terhadap zat yang terkandung dalam daun kopi jenis Arabica. Dari hasil penelitian tersebut diketahui daun kopi arabica mengandung  mangiferin. “Dari 250 gram serbuk daun kopi kering, mengandung 51 persen mangiferin, zat yang berguna sebagai obat anti peradangan. Bahkan zat ini juga dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol, menurunkan resiko diabetes bahkan bisa melindungi saraf otak dari kerusakan,tutur Sugi, satu-satunya cowok di kelompok ini.
Penelitian mereka bertiga ini kemudian di presentasikan dalam ajang “Aspirin 2016” yang mengusung tema Optimalisasi Kesehatan Indonesia Menuju Masyarakat Yang Lebih Baik yang digelar oleh Universitas Muhamadiyah Surakarta. “Alhamdulillah, penelitian kami memperoleh juara ketiga. Salah satu kelebihan daun kopi sebagai obat anti inflamasi adalah tanpa efek samping karena berasal dari bahan herbal,” kata Risti yang asal pulau Sapudi, Madura. Sementara itu karya kedua mereka berjudul “Pemanfaatan Pektin Kulit Buah Naga Sebagai Agen Anti Kanker Kolon” meraih juara keempat. 
Ternyata prestasi ketiganya berlanjut. Dalam ajang “National Avicena Competition 2016 yang digelar oleh FMIPA Universitas Udayana (3-4/10). Karya tulis mereka yang “Pengembangan Teknologi Solid Self Emulsifiying Drug Delivery System Dengan Menggunakan Produk Marine Untuk Meningkatkan Efektivitas Obat” meraih juara ketiga. Dalam kompetisi yang bertemakan Explore The Marine Biodiversity For Pharmaceutical Produck ini mereka meneliti mengenai limbah kulit udang untuk dipakai dalam teknologi obat baru.
Potensi limbah kulit udang sebagai produk kitosan sangat besar pasalnya setiap tahun Indonesia menghasilkan limbah kulit udang mencapai 29.8642,25 ton per tahun. Jumlah tersebut bisa menghasilkan kitin sebanyak 17.0226 ton yang bisa digunakan untuk memproduksi kitosan sebesar 10.281,65 ton,” ujar Risti lagi. Sementara menurut Sugi,  kitosan bisa dijadikan sebagai bahan penyerap obat yang memiliki kelebihan mampu bertahan lama dalam tubuh. “Dengan mengggunakan kitosan, kandungan obat dalam tablet bisa bertahan lebih lama dalam tubuh sehingga frekuensi minum obat bisa berkurang,” jelas Sugi lagi.

Selain mencetak prestasi di Surakarta dan Denpasar, ternyata ketiganya berhasil menjadi finalis dalam kegiatan “Pharmacy Phase Of Innovation of Challenge” yang diadakan oleh Fakultas Farmasi Universitas Indonesia di akhir Juli lalu. “Di Jakarta kami berhasil masuk dalam babak final yang diikuti lima belas peserta, namun sayang belum jadi juara,” kata Risti. Prestasi mahasiswa Fakultas Farmasi ini mendapatkan apresiasi dari sang dekan, Lestyo Wulandari. “Kami terus mendorong mahasiswa untuk terus meneliti, khususnya meneliti obat herbal yang menjadi fokus Fakultas Farmasi Universitas Jember,” kata Lestyo Wulandari. (mun/iim/hen)  



Jember (pewarta-jatim.com) - Universitas Jember gelar Sosialisasi pengusulan program insentif publikasi, seminar nasional dan diseminasi pengembangan kerjasama berbasis staf/student mobility, (11/10). Acara yang digelar di aula lantai III Kantor Pusat Universitas Jember ini dalam rangka peningkatan indikator kinerja Universitas Jember berupa peningkatan publikasi artikel ilmiah dalam jurnal bereputasi internasional.
“Saya harap program ini mampu meningkatkan reputasi Universitas Jember dalam publikasi jurnal pada taraf nasional ataupun internasional. Karena seperti kita ketahui bersama bahwa tugas seorang dosen bukan hanya mengajar namun juga wajib melakukan penelitian,” demikian yang disampaikan oleh Pembantu Rektor I, Drs. Zulfikar, PhD saat membuka acara.
Dalam acara yang diikuti oleh 112 undangan dari Pembantu Dekan I, Ketua Jurusan dan Kaprodi dari 13 fakultas dan 2 program studi setara fakultas di Universitas Jember ini mengatakan, program insentif publikasi artikel ilmiah ini dimaksudkan untuk mengakselerasi produktifitas publikasi artikel pada tingkat nasional ataupun internasional.
“Saya pikir program insentif ini dapat menumbuh kembangkan budaya akademik dikalangan dosen terutama dalam kegiatan menulis buku ilmiah. Harapannya program ini dapat mendorong dan memotivasi dosen untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mebuat buku ajar,” ujar Zulfikar.
Zulfikar berjanji, akan memberikan insentif kepada dosen yang melakukan publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi sebesar Rp. 3.000.000 per artikel.
“Untuk publikasi jurnal internasional yang terindeks scopus atau setara akan diberikan sebesar Rp 5 juta sampai Rp 12 juta tergantung dengan impact factor dari jurnal tersebut. Kalau untuk seminar internasional luar negeri akan kami ganti 100 persen tentunya syarat dan ketentuan berlaku,” jelas Zulfikar.
Zulfikar menambahkan, Universitas Jember juga akan memfasilitasi dosen/peneliti maupun mahasiswa untuk meningkatkan interaksi dan jaringan kerjasama baik dari dalam maupun luar negeri.

“Kami siap memberikan bantuan biaya untuk kegiatan pertukaran mahasiswa, kunjungan budaya, diseminasi karya ilmiah yang berbasis pengembangan kerjasama, dan kegitan kerjasama lain dalam rangka menciptakan atmosfir akademik yang lebih baik,” pungkas Zulfikar.(hum/hen)



Magetan (pewarta-jatim.com)  -   Hujan lebat yang menguyur  sejak Minggu (9/10/2016) sore sekitar pukul 14.15 Wib hingga tengah malam, mengakibatkan dua kecamatan di kaki Gunung Lawu, Kabupaten Magetan terjadi tanah longsor dan banjir bandang
Tanah Longsor di jalur penghubung Desa Genilangit dengan Wonomulyo Kecamatan plaosan kabupaten Magetan menimpa satu keluarga yan g sedang mengendarai motor yaiyu Sulistyo (35), istrinya Ida Wahyu (30), serta anaknya yang masih balita.
Personil gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Koramil dan Polsek Poncol berhasil menemukan mereka di bawah tanah berbatuan sedalam 25 meter. Ketiganya hanya menderita luka luka di sekujur tubuh dan kepalanya, dan kini dirawat di RSUD dr Sayidiman, Kabupaten Magetan
Sementara banjir bandang yang menerjang wilayah Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan dan Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan, menimpa empat rumah milik Siwarno (55) dan Sulan (55), Mualim dan Mahmud.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan Ferry Yoga Saputra, menjelaskan, tim relawan yang terdiri dari masyarakat desa setempat dibantu personil BPBD, Koramil dan Polsek baru akan membuka jalan yang tertutup longsoran, Senin (10/10/2016) pagi.
"Selain membuka jalan, tim juga akan mencari sepeda motor yang ditumpangi satu keluarga yang tertimbun tanah berbatu dijalur penghubung Dusun Wonomulyo, Genilangit dan Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan," jelas  Ferry Yoga Saputra
“ Juga selain berada di tebing curam, dikhawatirkan terjadi longsor susulan, sehingga warga masyarakat desa setempat dan tim relawan sepakat membuka jalur jalan penghubung” imbuh Ferry.(sat/ich)




Jember (pewarta-jatim.com)  - Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember lebih dikenal dengan Rumah Sakit DKT Jember merupakan salah satu instansi militer yang melayani kesehatan personel militer maupun  masyarakat umum di Kabupaten Jember.

Bahkan Rumah Sakit tersebut telah mengantongi akreditasi lulus paripurna dibidang pelayanan medis dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) tingkat nasional, dengan demikian Rumah Sakit Baladhika Husada Jember tersebut memiliki pelayanan terbaik tingkat nasional dan penghargaan tersebut diserahkan pada 25/05/2016 oleh Kakesdam V/Brw.

Di HUT TNI Ke 71 ini sebagai bagian dari unsur TNI,  Rumah Sakit Baladhika Husada Jember juga menyelenggarakan rangkaian kegiatan diantaranya karta bakti TNI, Baksos Pengobatan Gratis dan lain-lain.

Pada Hari Jum’at dan Sabtu tanggal 07 dan 08 Oktober 2016 Ka Rumkit Letkol Ckm dr Masri Sihombing, Sp.OT bersama 60 orang anggotanya melaksanakan kegiatan karya bakti TNI, dihari pertama  sasaran pengurukkan jalan sepanjang 1 Km di Dsn Kemujan Kel Bintoro Kec Patrang bersama Danramil 0824/01 Patrang Kapten Inf Endro Bawono dengan 10 orang anggotanya dan 100 orang warga masyarakat setempat.

Jalan tersebut merupakan satu-satunya jalan keluar masuk 800 KK masyarakat Dsn Kemujan yang berlubang karena tergerus air, dengan adanya karya bakti tersebut P Misdi 49 tahun warga setempat saat diwawancarai disela-sela acara menyampaikan terima kasih sekali kepada bapak-bapak TNI, karena kami kalau lewat jalan ini kesulitan sekali apalagi kalau malam.

Kemudian dihari kedua Sasaran karya bakti TNI beralih ke Wilayah Koramil 0824/21 Puger dan melaksanakan normalisasi selokan sepanjang 100 meter, yang merupakan saluran vital perkampungan nelayan di lingkungan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger,    

Personel yang diturunkan dari Rumah Sakit Baladhika Husada 60 orang bersama Danramil 0824/21 Puger Kapten Inf Slamet Efendi beserta 10 orang anggotanya dan 25 orang warga masyarakat setempat.

Sebelum acara karya bakti masing-masing diambil apel dan pengarahan oleh Danramil setempat, terkait tehnis karya bakti yang akan dilaksanakan.

Danramil 0824/21 Puger Kapten Inf Slamet Efendi menyampaikan terima kasih kepada Ka Rumkit TK III Baladhika Husada yang telah mengarahkan anggotanya untuk melaksanakan karya bakti di wilayahnya.

Terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan Ka Rumkit TK III Baladhika Husada Letkol Ckm dr Masri Sihombing, Sp.OT saat kami temui menjelaskan bahwa kami sebagai bagian dari institusi TNI tentunya berupaya turut memeriahkan HUT TNI Ke 71 walaupun dengan acara yang sederhana namun diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat.


Tentunya sesuai thema “Bersama Rakyat TNI Kuat, hebat, Profesional, Siap mewujudkan Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian”.(sis24)



Jember (pewarta-jatim.com)  -  Tiga serangkai Elvira Fidiana, Anggraini Sulistiyowati, dan Bellian Arix Arifin mahasiswa jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jember berhasil meraih juara dua dalam ajang lomba beton nasional, The 1st Green Concrete Competition, yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (1/10). Dalam kompetisi bertemakan Inovasi  Agregat Ringan Sebagai Material Penyusun Beton Ringan Struktural, Ekonomis dan Ramah Lingkungan, arek-arek Kampus Tegalboto  memanfaatkan limbah pertanian berupa batok kelapa dan abu sekam padi sebagai materi penyusun beton.
“Kami sengaja menggunakan campuran limbah pertanian dan perkebunan sebagai materi pembuat beton karena banyak terdapat di Jember. Di desa Jenggawah kami menemukan banyak sekali limbah berupa batok kelapa, sementara di desa Kertosari banyak pengusaha batubata yang menghasilkan limbah abu sekam padi,” tutur Elvira yang didampingi kedua rekannya saat ditemui di kampus Fakultas Teknik (5/10). Mahasiswi berjilbab ini kemudian menjelaskan, tempurung kelapa bisa dijadikan sebagai pengganti kerikil batu pecah dalam pembuatan beton. Sementara abu sekam padi bisa digunakan sebagai bahan campuran semen.
Dalam proses pembuatannya, batok kelapa dihancurkan hingga berukuran 10 dan 20 milimeter sebagai agregat kasar, sedangkan abu sekam padi berfungsi sebagai agregat halus. Pemakaian batok kelapa dalam pembuatan beton ini dimaksudkan untuk mengganti kerikil batu pecah, sementara pemakaian abu sekam padi mampu mengurangi pemakaian semen, sehingga ongkos produksinya lebih murah. “Walaupun menggunakan materi batok kelapa dan abu sekam padi, beton ini memiki kekuatan yang baik sehingga dapat digunakan sebagai kolom pada bangunan berlantai satu. Dan yang penting aplikasi pembuatannya mudah serta ramah lingkungan,” tambah Anggraini.
Tidak hanya sesuai dengan standar pembuatan yang ada, beton berbahan batok kelapa dan abu sekam padi karya mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Jember  juga murah. “Setelah kami hitung, beton karya kami bisa menekan biaya pembangunan rumah hingga 30 persen, jadi seandainya anggaran biaya membuat rumah adalah 100 juta rupiah maka kita bisa hemat sampai 30 juta,” jelas Bellian, satu-satunya cowok di tim.
Saat babak final digelar, ada tujuh tim yang diuji. Dan ternyata performa beton karya mahasiswa kampus Tegalboto tidak mengecewakan. Dalam uji tekan, beton karya tim Logawa Syajaah ini mampu menahan kuat tekan hingga 11 MPa. “Beton kami hanya kalah di uji tekan dari beton karya kawan-kawan dari ITS Surabaya yang menjadi juara pertama. Beton karya Tim ITS mampu menahan tekanan hingga 20 MPa,” ungkap Elvira. Sementara juara ketiga diraih oleh tuan rumah, Universitas Negeri Malang.

Elvira dan kawan-kawan berharap, beton karya mereka dapat diterima oleh masyarakat luas, khususnya masyarakat Jember, pasalnya materi penyusun beton sangat melimpah di Jember. Ditambah kemudahan dalam cara membuatnya. “Kami berencana menyosialisasikan beton karya kami kepada masyarakat, sembari memperbaiki kelemahan yang ada,” pungkas Elvira yang diiyakan kedua rekannya. (mun/iim/hen)

lyddezign

{facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google-plus#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget